21/09/24
10:20
1
6672
info pengunjung :
Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)
BERANDA
ARTI SEBUAH WAKTU
Alkisah ada seorang wanita
yang hidup di sebuah desa
terpencil, dia ingin pergi kerja ke
kota agar dia bisa mengoprasi
wajahnya. Kemudian dia
mengutarakan keinginannya
untuk kerja di kota kepada
kedua orang tuanya, tapi
keinginannya tersebut di tolak
oleh kedua orang tuanya.
Mendengar kata kedua orang
tuanya yang menolak
keinginannya dia pun menangis,
tapi tak berapa lama kemudian
ibunya datang menghampiri dia.
Dan tiba-tiba ibunya bilang
“Kamu boleh pergi ke kota nak”.
Mendengar perkataan ibunya dia
pun tersenyum. Dan pagi
harinya dia bersiap-siap untuk
pergi ke kota. Di tengah
perjalanan yang lama dan
melelahkan dia istirahat di
sebuah rumah, dan dia pun
membayangkan, ” andai ku bisa
membangun rumah mewah dan
dapat mengoprasi wajah ku
yang biasa menjadi luar biasa
ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah
lamunannya datang seorang
nenek tua menghampirinya, dan
bertanya “kenapa nak kamu
tersenyum sendiri?”
“Saya sedang membayangkan
andaikan saja ku bisa sukses di
kota dan dapat mengoprasi
wajahku ini”, kata dia. Dan
nenek itu mengeluarkan jam
kecil dari kantongnya, kemudian
nenek itu berkata “Kamu tinggal
putar jam itu sesuai dengan
putaran jarum jam, bila kamu
ingin segera meraih cita-citamu”.
“Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia
memutar jam tersebut sesuai
dengan apa yang dikatakan
nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa
bekerja di sebuah perusahaan
ternama di Jakarta. Tapi dia tak
puas dengan lamanya waktu
yang di perlukan agar bisa
mengoprasi wajahnya.
Kemudian dia kembali memutar
jam tersebut, dan wajahnya pun
menjadi cantik. Lagi-lagi dia
kurang puas dengan wajahnya,
dan kembali dia memutar jam
kecil pemberian nenek-nenek
yang pernah dia temui sekali
lagi. Tapi setelah memutar
jamnya dia mendapati wajahnya
yang semula cantik jelita
menjadi tua dan keriput. Dan dia
menyesal dengan keadaan dia
sekarang. Kemudian dia kembali
menemui nenek-nenek yang
memberi dia jam di tempat di
mana dia bertemu. Tapi dia tak
melihat nenek tersebut karena
nenek itu telah lama meninggal.
Dia pun hanya bisa menyesal
dan menangisi nasibnya.
Teman-teman ku apa pesan
yang dapat kita ambil dari
kejadian wanita tadi?
1. Jadilah diri sendiri karena
hanya dengan menjadi diri
sendiri kita akan menjadi
pribadi yang hidup dengan
penuh rasa bahagia, damai,
dan mulia.
2. Raihlah cita-cita dengan
penuh pengorbanan,
kegigihan, dan kedisiplinan
waktu untuk belajar.
3. Kesuksesan bukan datang
dari nasib dan
keberuntungan, tapi
datang dari kerja keras,
ketidak putus asaan dan
keyakinan.
Semoga bermanfaat
ISTRIKU
Istriku
Aku bangga kepadamu
Ketangguhanmu mendampingiku
Hingga aku merasa mampu
Tuk lewati hari-hariku
Istriku
Ketulusanmu melayaniku
Membuat hatiku jadi terharu
Begitu mulia pengorbananmu
Perhatianmu dalam cintaku
Istriku
Tiada yg lain sepertimu
Yg bisa mengerti aku
Tiada yg lain di hatiku
Cintaku hanya untukmu
DIRIKU
Mataku sudah buta
Telingaku sudah tuli
Hingga aku tak pernah tau
Kebenaran dlm hidupku
Dikala mereka berkata
Telingaku tak mendengar
Dikala aku melihatnya
Hatiku ini menutupinya
Sampai kapan ini berakhir
Jalan yg aku tempuh
Tak mampu aku hadapi
Dan asa yg aku damba
Tak bisa aku dapatkan
DUNIAKU
Mungkinkah apa yg aku harap bisa kudapati
Sedang apa yg pernah ku lewati tak bisa aku nikmati
Duniaku yg penuh tanda tanya
Duniaku yg penuh dgn cerita
Andai kalian tau apa yg aku rasakan
Mungkin kalian takan pernah menghinaku
Apa yg aku harapkan terkadang lenyap di telan waktu
Apa yg aku perjuangkan terkadang tak kunjung aku dapatkan
Tapi biarlah ini adalah duniaku
Apapun yg aku dapatkan itu lah yg bisa aku miliki
rindu
Rinduku padamu bertambah
subur
bagai tanah yang diguyur
hujan
Rinduku padamu terus
bermekaran
bagai bunga di
musim semi
Rinduku padamu takkan hilang
seperti matahari yang terus
bersinar
Rinduku padamu terpatri indah
direlung hati
Karena rinduku padamu
memberi jawaban
akan sebuah makna cinta sejati
Rindu ku Padamu Bagai Bulan
Tak Bertemu MataHari
Rindu ku Padamu Seolah-olah
air yang mengalir yang tak ada
hentinya
karena cintamu adalah segalanya untuku